Pada abad 21 ini, segala sesuatu berubah berkat adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Mulai dari gaya hidup seseorang, cara bersosialisi, cara bekerja, dan lain-lain. Perubahan akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga telah berpengaruh dalam ranah pendidikan. Pendidikan di abad 21 ini menuntut dosen, guru, mahasiswa, ataupun murid-murid untuk memiliki kemampuan bekerja sama dengan baik, kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, dan yang paling penting adalah kemampuan untuk menggunakan atau menguasai teknologi serta mampu berkomunikasi dengan baik.
Kemampuan-kemampuan tersebut disebut sebagai kemampuan abad 21 (21st Century Skills), dan harus dikembangkan dalam dunia pendidikan saat ini. Proses pembelajaran dalam pendidikan abad 21 ini harus mampu mendorong terciptanya kemampuan-kemampuan tersebut sehingga kemampuan akademis harus diimbangi dengan kemampuan dalam menguasai teknologi dan informasi.
Pada era ini, anak-anak mendapatkan informasi dari berbagai macam sumber informasi seperti televisi, radio, majalah, koran, bahkan handphone. Peristiwa-peristiwa dari informasi tersebut telah dapat membantu anak-anak untuk berpikir kritis dalam menerima arahan maupun masukan dari teman, guru, ataupun orangtua. Guru harus paham akan perubahan dan kebiasaan anak saat ini sehingga mampu mengembangkan pelajaran yang tidak mematikan sikap kritis dan kreatifitas mereka bahkan mendorong mereka untuk mengembangkan bakat mereka.
Untuk mengembangkan pembelajaran abad 21, guru harus mengubah pola pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat kepada guru menjadi pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa tidak lagi hanya mendengarkan guru ceramah, mengerjakan soal, lalu diberikan pekerjaan rumah di akhir pelajaran. Pola pembelajaran saat ini siswa sendiri yang harus aktif dalam pembelajaran, guru hanya mengarahkan saja sehingga kemampuan-kemampuan diatas tadi bisa dikembangkan dalam pola pembelajaran yang seperti itu.
